Bulu-bulu Sayap Malaikat
Aku tahu saatnya
Di masa saat cahaya menggelap
Butakan, tiadakan cahya lain
Hampa aku dalam tidur
Terbangun ku sesaat
Bulu-bulu sayap malaikat
Bagaikan daun, gugur per satu
Inilah saatnya
Tak bisa aku
Untuk kembali, lagi
Malaikat mendekat, mendengus
Inilah saatnya
Jangan, jangan
Cakar aku dan lukai rasaku
Meski ratapmu lemahkan ku
O, inilah saatnya
Tiada lagi sisa nyawa
Sayap malaikat, renggut aku
Yang tiada lagi massa dan tenaga
Inilah saatnya
Mati aku, matilah
Dan Surga, dan Neraka
Tanggunganku, pikulanku
Dan inilah saatnya
O, malaikat, kirim aku
Ke Surga, tempat malaikat membentang
Ke Neraka, tempat iblis merengut
Yah, inilah saatnya
Tuhan, aku tiada
Atau aku ada?
Atau aku hanya sebuah rasa
Aku tahu, inilah saatnya
Untuk apa puisi
Untuk apa rasa
Untuk apa derita
Kalau inilah saatnya
Bila inilah saatnya
Aku harap ini yang terbaik
Karena inilah saatnya
Aku harus akhiri
Harus berhenti, berhenti
Tak cukup rasaku untuk penuhi
Sisa perjuangan, percuma
Aku harus pergi, kembali pada-Nya
Di masa saat cahaya menggelap
Butakan, tiadakan cahya lain
Hampa aku dalam tidur
Terbangun ku sesaat
Bulu-bulu sayap malaikat
Bagaikan daun, gugur per satu
Inilah saatnya
Tak bisa aku
Untuk kembali, lagi
Malaikat mendekat, mendengus
Inilah saatnya
Jangan, jangan
Cakar aku dan lukai rasaku
Meski ratapmu lemahkan ku
O, inilah saatnya
Tiada lagi sisa nyawa
Sayap malaikat, renggut aku
Yang tiada lagi massa dan tenaga
Inilah saatnya
Mati aku, matilah
Dan Surga, dan Neraka
Tanggunganku, pikulanku
Dan inilah saatnya
O, malaikat, kirim aku
Ke Surga, tempat malaikat membentang
Ke Neraka, tempat iblis merengut
Yah, inilah saatnya
Tuhan, aku tiada
Atau aku ada?
Atau aku hanya sebuah rasa
Aku tahu, inilah saatnya
Untuk apa puisi
Untuk apa rasa
Untuk apa derita
Kalau inilah saatnya
Bila inilah saatnya
Aku harap ini yang terbaik
Karena inilah saatnya
Aku harus akhiri
Harus berhenti, berhenti
Tak cukup rasaku untuk penuhi
Sisa perjuangan, percuma
Aku harus pergi, kembali pada-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar