Minggu, 31 Mei 2009

Lagu Lawas Namun Apik

Kehadiranmu



Hadirlah dirimu
Berikan suasana baru
Kau mampu tenangkan aku
Disaat risau dalam hatiku

Lembutnya sikapmu
Meluluhkan hati ini
Terbuai aku terlena
Oleh dirimu oleh dirimu… Woo…

[reff]

Jantung pun bergetar
Saat engkau ada didekatku
mungkinkah diriku
Telah jatuh cinta pada dirimu… Woo…

Sebisa diriku
Mencoba untuk melupakanmu
Namun ku tak bisa
Kau pun slalu ada dalam hatiku

Dan biarkan semua
Mengalir apa adanya
Ku yakin kau pun pahami
Perasaanku… perasaanku… Woo…

Jumat, 15 Mei 2009

Tut Wuri Handayani?

Maaf apabila judulnya membingungkan. Pada kesempatan ini (yang dalam kesempitan) saya akan memberitakan bahwa kalimat inilah penentu nasib pendidikan Indonesia!!
Kenapa ya kok Indonesia milih Tut Wuri Handayani? Padahal kalau ditulis ketiganya (Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karma, Tut Wuri Handayani) mungkin Indonesia bisa berkembang dari tahun ke tahun.
Ngomong-ngomong, apa anda sudah tahu tentang arti ketiga semboyan tersebut? Maknanya adalah : Di depan menjadi teladan, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan. Mungkin, (masih mungkin lho) pendidikan Indonesia jadi terbelakang karena emang dibelakang-dibelakangin. Kenapa ya kok Depdiknas nggak pakek Ing Ngarsa Sung Tuladha?
Mungkin Depdiknas mau hemat tinta. Tut Wuri Handayani ada 18 karakter, sedangkan Ing Ngarsa Sung Tuladha ada 19 karakter. Karena logo ini dipasang di Arsip, Surat, LJK, Seragam, dan... lain lain (kehabisan kata-kata), makan beda 1 karakter saja bisa buang-buang ratusan liter cat warna hitam.
Alasan kedua, mungkin karena 3 kata lebih bagus daripada 4 kata. Alasan ketiga, mungkin karena Indonesia waktu waktunya kepepet pas bikin logo, jadi pilih yang gampang diingat.
Maaf untuk Depdiknas, mungkin saya terlalu (sangat) menyakitkan (sekali) untuk diterima, namun, inilah REALITA dan FAKTA, yang saya sendiri agak ngawur karena agak seteress.

Sabtu, 02 Mei 2009

Kemungkinan Bahwa Teori Saya Benar

Masa masa begini tanpa sengaja saya temukan sebuah rumus yang akan menjadi jawaban atas semua ini : O + X = N3,
O = alam semesta, X = makhluk yang mengisinya, N3 = kelakuan x hasil x resiko. Artinya, alam semesta ditambah makhluk hidup, menghasilkan kelakuan, yang memiliki konsekuensi (resiko), dan akibat (hasil).
Saya sebetulnya juga bingung kenapa alam semesta ditulis "O" dan makhluk ditulis "X". Meskipun ngawur, rumus O + X = N3 menandakan di mana ada makhluk dan alam, maka akan ada kelakuan, yang mengeluarkan akibat, dan resiko.
Posting ini saya bikin susah dimengerti karena saya juga nggak ngerti kenapa tangan saya ngetiknya begini, dan sekarang saya malah frustasi, gara-gara gak bisa bikin posting yang berisi.
Terima kasih sudah membaca. Selamanya saya akan tetap bikin artikel ngawur kayak begini, karena ini BLOG SERBA ANEH!

Geser Mousemu dan Gambarkan Inspirasimu!